Pertolongan Pertama Luka Bakar
Luka bakar sering terjadi karena : panas (suhu>60c), api, uap panas, bahan panas, bahan kimia (asam kuat, basa kuat, soda api), listrik (listrik rumah tangga, kilat) dan radiasi (sinar matahari, bahan radioaktif)...
Sekilas Tentang HIV-AIDS
HIV atau Human immunodeficiency Virus adalah Virus yang menyerang sel kekebalan tubuh manusia atau sel darah putih yang disebut sel CD4 yang menyebabkan tubuh kehilangan daya tahannya...
Rahasia Tanda di Bawah Botol Plastik
Tanda di bawah botol itu merupakan kode yang dikeluarkan The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO...
Infeksi Menular Seksual
MS biasa juga dikenal sebagai Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin. Kenapa disebut Infeksi Menular Seksual? ...
Mengatasi Bau Badan
Udara panas dan lembab seringkali membuat tubuh menjadi tidak nyaman. Keringat mengucur dan akan menimbulkan bau yang tidak sedap atau badan bau badan...
Kamis, 20 Oktober 2011
Cegah Infeksi E.coli dengan PHBS
Senin, 17 Oktober 2011
Tanggap Flu Burung
- Kontak langsung dengan unggas yang sakit/mati.
- Kontak langsung dengan tinja/cairan unggas yang terserang flu.
- Kontak dengan udara yang tercemar flu burung.
- Virus yang terbawa oleh orang yang datang dari daerah yang terjangkit, melalui : sepatu, baju, perkakas (sekop, peti telur, cangkul) dan alat transportasi (sepeda pengangkut ayam, ban sepeda, dll)
- Suhu badan yang meningkat ( panas tubuh lebih dari 38 derajat Celcius).
- Mengalami batuk dan sakit pada tenggokan.
- Sakit pada kepala dan otot.
- Hidung meler (ingusan) dan sesak napas.
- Unggas lemas dan tidak bertenaga.
- Jengger bengkak/kebiruan/berdarah.
- Pendarahan titik pada otot.
- Pendarahan titik (ptechie) pada kaki.
- Kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keungguan (siaonosis).
- Bulu-bulu berguguran.
- Diare, menggigil dan mengeluarkan air mata.
- Kematian tinggi.
- Jangan menyentuh unggas yang sakit/mati.
- Cuci tangan dengan sabun setelah memegang/memberikan unggas.
- Masak daging ayam dan telur sampai benar-benar matang.
- Jauhkan kandang unggas dari rumah/tempat tinggal.
- Jangan biarkan anak-anak bermain/memegang unggas.
- Pelihara gaya hidup sehat, makan teratur, berolahraga, hindari rokok dan jaga sirkulasi udara.
- Segera periksa ke Puskesmas/Dokter terdekat apabila mengalami gejala flu dan beritahu petugas kesehatan bahwa Anda melakukan kontak dengan unggas sebelumnya.
- Selalu kandangkan unggas.
- Pisahkan kandang unggas berdasarkan jenisnya, ayam dengan bebek/itik, karena bebek itik bisa membawa virus tanpa menunjukkan gejala sakit.
- Pilih/beli ayam baru yang sehat.
- Pisahkan unggas yang baru dan unggas yang lama pada saat setelah dibeli.
- Segera pisahkan unggas apabila ada unggas yang terlihat sakit.
- Bersihkan kandang, peralatan dan daerah sekitar setiap sakit.
- Beri vaksin pada unggas secara teratur.
Selasa, 29 Maret 2011
Sekilas Tentang HIV dan AIDS
- Cairan darah.
- Cairan mani (cairan yang keluar dari alat kelamin laki-laki).
- Cairan vagina (cairan yang keluar dari alat kelamin perempuan)
- Cairan darah dan air susu ibu HIV + ke bayinnya.
- Melakukan hubungan seks dengan orang yang terinveksi HIV tanpa menggunakan kondom baik menggunakan vagina maupun anus dan oral seks
- Menggunakan jarum suntik secara bergantian tanpa sterilisasi diantara pengguna narkoba suntik.
- Melakukan transfusi darah dari produk darah yang sudah tercemar produk HIV.
- Menyusui bayi dari ibu yang terinveksi HIV atau ibu hamil yang melahirkan lewat vagina. kemungkinanny, penularannya dari ibu HIV + ke bayinnya sekitar 30%. artinya, dari setiap 10 kehamilan diperkirakan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
- Memakai alat yang mungkin tercemar darah dan dipakai bergantian tanpa sterilisasi seperti pemakaian alat tindik tato, alat pencet jerawat, alat piercing dan sebagainnya
- Menolong korban pendarahan tanpa menggunakan alat pelindung diri /APD (masker, sarung tangan dll).
- Berjabat tanagan
- Pelukan
- Ciuman pipi
- Terpapar batuk dan bersin
- Gigitan serangga atau nyamuk
- Pemakaian bersama barang-barang seperti baju, handuk, alat makan, telpon, toilet.
- Berenang bersama
- Tidak melakukan hubungan seks tidak aman. Setia pada pasangan tetap solusi yang efektif
- Tidak menggunakan narkoba suntik bergantian dan pastikan jarum suntik yang steril tiap kali akan menggunakannya.
- Ibu hamil dalam keadaan HIV + dianjurkan mengikuti program PMTCT (Program Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak) yang ada dilokasi terdekat. (Nisa LMK)
Senin, 24 Januari 2011
Rahasia Tanda di Bawah Botol Plastik
- Berada atau terletak di bagian bawah,
- Berbentuk segitiga,
- Di dalam segitiga tersebut terdapat angka,
- Serta nama jenis plastik di bawah segitiga.
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PETE, HDPE juga disarankan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic, dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6. Namun, bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga.
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu:
- SAN – styrene acrylonitrile,
- ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
- PC – polycarbonate,
- Nylon
- Hati-hati dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
- Cukup aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)
- Pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, atau plastik jenis 4 atau 5.
- Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, atau plastik jenis 4 atau 5.
- Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.
- Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate),
- Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.