Pertolongan Pertama Luka Bakar

Luka bakar sering terjadi karena : panas (suhu>60c), api, uap panas, bahan panas, bahan kimia (asam kuat, basa kuat, soda api), listrik (listrik rumah tangga, kilat) dan radiasi (sinar matahari, bahan radioaktif)...

Sekilas Tentang HIV-AIDS

HIV atau Human immunodeficiency Virus adalah Virus yang menyerang sel kekebalan tubuh manusia atau sel darah putih yang disebut sel CD4 yang menyebabkan tubuh kehilangan daya tahannya...

Rahasia Tanda di Bawah Botol Plastik

Tanda di bawah botol itu merupakan kode yang dikeluarkan The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO...

Infeksi Menular Seksual

MS biasa juga dikenal sebagai Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin. Kenapa disebut Infeksi Menular Seksual? ...

Mengatasi Bau Badan

Udara panas dan lembab seringkali membuat tubuh menjadi tidak nyaman. Keringat mengucur dan akan menimbulkan bau yang tidak sedap atau badan bau badan...

Kamis, 20 Oktober 2011

Cegah Infeksi E.coli dengan PHBS

PHBS
Wabah bakteri E.coli yang saat ini menimpa Eropa khususnya Jerman tidak dapat dianggap sebagai masalah yang sepele. Walaupun sampai saat ini kasusnya belum ditemukan di tanah air, namun upaya pencegahan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diharapkan bisa mengurangi dampak risiko seseorang dari penyakit tersebut.

"Masyarakat harus tetap waspada. Waspada dalam artian, menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih sehat). "Artinya apa? cuci tangan sebelum makan, kemudian setelah dari wc (buang air besar) cuci tangan pakai sabun," kata Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, di Gedung Kementrian Kesehatan, Senin, (6/6/2011) kemarin.

Menurut Endang, wabah E.coli yang saat ini sedang terjadi di Eropa kemungkinan besar disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi sayuran mentah yang tidak dicuci. "Kita menganjurkan, kalau bisa dimasak matang. Kalau tidak mau, paling tidak di cuci dulu," imbuhnya.

Menkes mengatakan, sejauh ini sayur-sayuran di Indonesia masih aman untuk di konsumsi. Meskipun dirinya tidak mengetahui betul apakah Indonesia termasuk salah satu negara yang mengimpor sayuran dari Eropa. "Itu harus ditanyakan ke Kementerian Pertanian," terangnya.

Menkes menambahkan, bahwa pada dasarnya infeksi yang disebabkan setiap jenis E.coli memiliki kesamaan sehingga masyarakat tidak perlu panik.

"Wabah E.coli yang sedang heboh di Eropa karena strainnya baru. Strain tersebut, tahan atau resisten terhadap antibiotik," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sebagai langkah antisipasi dan pencegahan, pihaknya telah membuat edaran di tempat-tempat tertentu seperti misalnya bandara.

"Bandara itu hanya anjuran bahwa untuk mereka yang datang dari Jerman terutama sakit perut di bandara apalagi ada diare dan berdarah, maka orangnya harus diamati. Bentuk edarannya adalah seperti itu," cetusnya.

Sebagaimana telah diwartakan sebelumnya, Tjandra mengungkapkan, masa inkubasi penyakit bisa berkisar antara tiga sampai delapan hari, rata-rata empat hari di mana sebagian besar pasien dapat sembuh dalam 10 hari. Tetapi pada keadaan khusus yang kini juga terjadi pada sebagian kasus di Eropa, penyakit dapat berlanjut menjadi gawat dan berat, yang disebut dengan haemolytic uraemic syndrome (HUS). HUS ditandai dengan kegalalan ginjal akut, anemia dan kekurangan trombosit dan juga gangguan neurologis sampai stroke dan koma.

Sumber : health.kompas.com

Senin, 17 Oktober 2011

Tanggap Flu Burung

Flu Burung
Apa itu Flu Burung ?

Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang unggas (ayam, burung, itik). Virus ini memiliki banyak tipe, namun tipe yang menyerang unggas saat ini adalah tipe H5N1. Virus tipe H5n1 dapat menular dari unggas ke unggas bahkan dapat menular dari burung ke manusia.

Bagaimana Cara Penularannya?

Virus H5n1 dapat menular baik sesama unggas maupun dari unggas ke manusia melalui :
  • Kontak langsung dengan unggas yang sakit/mati.
  • Kontak langsung dengan tinja/cairan unggas yang terserang flu.
  • Kontak dengan udara yang tercemar flu burung.
  • Virus yang terbawa oleh orang yang datang dari daerah yang terjangkit, melalui : sepatu, baju, perkakas (sekop, peti telur, cangkul) dan alat transportasi (sepeda pengangkut ayam, ban sepeda, dll)
Bagaimana Gejalanya ?

Pada manusia, orang yang terkena flu burung memiliki tanda :
  • Suhu badan yang meningkat ( panas tubuh lebih dari 38 derajat Celcius).
  • Mengalami batuk dan sakit pada tenggokan.
  • Sakit pada kepala dan otot.
  • Hidung meler (ingusan) dan sesak napas.
Sedangkan pada hewan (unggas) gejalanya antara lain :
  • Unggas lemas dan tidak bertenaga.
  • Jengger bengkak/kebiruan/berdarah.
  • Pendarahan titik pada otot.
  • Pendarahan titik (ptechie) pada kaki.
  • Kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keungguan (siaonosis).
  • Bulu-bulu berguguran.
  • Diare, menggigil dan mengeluarkan air mata.
  • Kematian tinggi.
Bagaimana Pencegahannya ?

Flu dapat dicegah melalui beberapa tindakan sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya :
  • Jangan menyentuh unggas yang sakit/mati.
  • Cuci tangan dengan sabun setelah memegang/memberikan unggas.
  • Masak daging ayam dan telur sampai benar-benar matang.
  • Jauhkan kandang unggas dari rumah/tempat tinggal.
  • Jangan biarkan anak-anak bermain/memegang unggas.
  • Pelihara gaya hidup sehat, makan teratur, berolahraga, hindari rokok dan jaga sirkulasi udara.
  • Segera periksa ke Puskesmas/Dokter terdekat apabila mengalami gejala flu dan beritahu petugas kesehatan bahwa Anda melakukan kontak dengan unggas sebelumnya.
Sedangkan pada unggas, pencegahannya dapat dilakukan melalui :
  • Selalu kandangkan unggas.
  • Pisahkan kandang unggas berdasarkan jenisnya, ayam dengan bebek/itik, karena bebek itik bisa membawa virus tanpa menunjukkan gejala sakit.
  • Pilih/beli ayam baru yang sehat.
  • Pisahkan unggas yang baru dan unggas yang lama pada saat setelah dibeli.
  • Segera pisahkan unggas apabila ada unggas yang terlihat sakit.
  • Bersihkan kandang, peralatan dan daerah sekitar setiap sakit.
  • Beri vaksin pada unggas secara teratur.

Selasa, 29 Maret 2011

Sekilas Tentang HIV dan AIDS

Perbedaan HIV dan AIDS
HIV atau Human immunodeficiency Virus adalah Virus yang menyerang sel kekebalan tubuh manusia atau sel darah putih yang disebut sel CD4 yang menyebabkan tubuh kehilangan daya tahannya sehingga mudah terserang berbagai penyakit.

AIDS atau Aquired Immune Deficiency Virus adalah suatu kumpulan gejala penyakit yang disebabkan melemahnya sistim kekebalan tubuh yang telah dirusak oleh HIV. umumnya keadaan AIDS ditandai dengan berbagai infeksi yang disebabkan oleh Virus, Bakteri, parasit atau jamur.

Media HIV
HIV hanya dapat ditularkan jika terjadi kontak dengan orang yang terinfeksi HIV melalui :
  1. Cairan darah.
  2. Cairan mani (cairan yang keluar dari alat kelamin laki-laki).
  3. Cairan vagina (cairan yang keluar dari alat kelamin perempuan)
  4. Cairan darah dan air susu ibu HIV + ke bayinnya.

Penularan HIV
tentu, kita akan tertular HIV jika melakukan perilaku beresiko seperti :
  1. Melakukan hubungan seks dengan orang yang terinveksi  HIV tanpa menggunakan kondom baik menggunakan vagina maupun anus dan oral seks
  2. Menggunakan jarum suntik secara bergantian tanpa sterilisasi  diantara pengguna narkoba suntik.
  3. Melakukan transfusi darah  dari produk darah yang sudah tercemar produk HIV.
  4. Menyusui bayi dari ibu yang terinveksi HIV atau ibu hamil yang melahirkan lewat vagina. kemungkinanny, penularannya dari ibu HIV + ke bayinnya sekitar 30%. artinya, dari setiap 10 kehamilan diperkirakan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
  5. Memakai alat yang mungkin tercemar darah dan dipakai bergantian tanpa sterilisasi seperti pemakaian alat tindik tato, alat pencet jerawat, alat piercing dan sebagainnya
  6. Menolong korban pendarahan tanpa menggunakan alat pelindung diri /APD (masker, sarung tangan dll).
Bukan penularan HIV
Yang harus diingat! HIV nggak akan menular hanya dengan :
  1. Berjabat tanagan
  2. Pelukan
  3. Ciuman pipi
  4. Terpapar batuk dan bersin
  5. Gigitan serangga atau nyamuk
  6. Pemakaian bersama barang-barang seperti baju, handuk, alat makan, telpon, toilet.
  7. Berenang bersama
Pencegahan penularan HIV
Lantas, bagaimana caranya biar engga tertular HIV? Mudah saja, jangan melakukan perbuatan beresiko tadi.
  1. Tidak melakukan hubungan seks tidak aman. Setia pada pasangan tetap solusi yang efektif
  2. Tidak menggunakan narkoba suntik bergantian dan pastikan jarum suntik yang steril tiap kali akan menggunakannya.
  3. Ibu hamil dalam keadaan HIV + dianjurkan mengikuti program PMTCT (Program Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak) yang ada dilokasi terdekat. (Nisa LMK)
Sumber : Buku Saku PMI

Senin, 24 Januari 2011

Rahasia Tanda di Bawah Botol Plastik

Bila Anda perhatikan bagian bawah botol plastik, terdapat tanda segitiga dengan angka di dalam segitiga itu. Lalu, apa arti tanda itu?

Tanda di bawah botol itu merupakan kode yang dikeluarkan The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:
  1. Berada atau terletak di bagian bawah,
  2. Berbentuk segitiga,
  3. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka,
  4. Serta nama jenis plastik di bawah segitiga.
1. PETE atau PET
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

Bahan PETE ini pun berbahaya bagi pekerja yang berhubungan dengan pengolahan maupun botol daur ulang botol PETE. Pembuatan PETE menggunakan senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan dengan menghirup udara yang mengandung senyawa tersebut. Seringnya menghirup senyawa ini dapat mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernapasan. Bagi wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran. Bila melahirkan pun, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.
Mayoritas bahan PETE di dunia digunakan untuk serat sintesis dan bahan dasar botol kemasan. Di dalam pertekstilan, PETE biasa disebut dengan polyester.

2. HDPE
Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PETE, HDPE juga disarankan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

3. V atau PVC
Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

PVC mengandung DEHA (diethylhydroxylamine) yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15°C.

4. LDPE
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic, dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

5. PP
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

6. PS
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6. Namun, bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga.

PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.

7. OTHER
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu:
  1. SAN – styrene acrylonitrile,
  2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
  3. PC – polycarbonate,
  4. Nylon
Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.

SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Bahan-bahan ini merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.

PC (polycarbonate) dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng susu formula. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Pemakaian dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan. Entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau panas.

Kesimpulan yang didapat dari tanda klasifikasi plastik tersebut:
  1. Hati-hati dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
  2. Cukup aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)
Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Contohnya, membeli gorengan di pinggir jalan dalam keadaan panas-panas lalu langsung dimasukan ke kresek hitam. Ternyata, zat pewarna hitam ini bila terkena panas, bisa terurai dan terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Oleh karena itu, hindarilah membungkus makanan panas dengan kresek.

Bagi orang tua yang masih memerlukan botol susu untuk putra atau putrinya:
  • Pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, atau plastik jenis 4 atau 5.
  • Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, atau plastik jenis 4 atau 5.
  • Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.
  • Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate),
  • Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.
Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Biasanya digunakan untuk tempat air putih di dalam kulkas. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2) tidak dapat dicegah, gunakan hanya sekali pakai dan segera dihabiskan. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.

Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak. Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.
Kode Plastik 01Kode Plastik 02Kode Plastik 03Kode Plastik 04
Kode Plastik 05Kode Plastik 06Kode Plastik 07

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites